Kamis, 31 Maret 2011

All U have to do is "just ask...!!!"

Assalamaualaikum...!!

Nah ketemu lagi gua ama template new entri blog ini... dan gua langsung kepikiran untuk nulis tentang tagline yang gua buat judul diatas. All u have to do is just ask......... tagline ini ga tau kenapa menjadi salah satu tagline PAPORIT gua yang gampang banget gua inget, tapi gua lupa nih tagline gua dapet dari mana. Setelah renungan panjang sambil jalan kaki dari sudirman ampe kosan gua, akhirnya gua inget kalo tagline itu gua dapet dari buku yang gua baca. Bukunya itu punya judul " The LAST LECTURE" yang ngarangnya Randy Pausch. Bagi yang ga tau Randy Pausch atau g pernah denger judul buku itu...... KEMANA AJA LO !!!!(*emosi!!!) doski itu profesor univ. Carnagie-Mellon yang tiba tiba jadi terkenal karena kuliah terakhirnya. Last lecture biasanya dilakukan oleh yang mau pensiun atau menutup masa karir akademisinya, nah dia alesannya aga dramatis yaitu dia mengidap kanker dan divonis mati in weeks setelah kuliah terakhirnya itu. Dan kerennya kuliah terakhirnya bukan mengenai materi kuliah dengan tema yang super sulit yang seorang profesor bisa berikan tetapi yang dia kasih adalah rangkuman pembelajaran dia selama hidup. Pokoknya itu populer banget dah di tau 2008an, youtube nya diview buanyak banget dan sampai dibahas di Oprah juga. well he's already gone by now..

Ini gambar sampul bukunya
ini orangnya.. pas ngasih kuliah terakhir

 Anyway, there are some chapter that i like because of the simple reason... the point is just sooooo simple.. (trust me in just read it) and the title of this entry is one of that points.. kenapa gua milih yang ini?? ya karena gua mau aja dan karena ini yang some how keingetan ama gua.


kalo dipikir pikir (ayo aliri lagi otak lo dengan listrik!!! let the neurons work), ga jarang kita g dapet apa yang kita mau hanya karena kita ga nanya atau ga memastikan... THAT SIMPLE?? menurut gua sih nggak.. karena entah kenapa sering banget kita menjadi pengecut untuk melontarkan satu pertanyaan even for anything, minta izin lah, minta konfirmasi lah, atau bahkan sekedar minta kalo kita mau sesuatu padahal sebenernya buat nanya kan gampang. Nah gua berpikir alesan apa aja sih yang kadang ngebuat kita ga mau nanya.

Alesan yang langsung kepikiran ama gua adalah sungkan... sering banget gua ga nanya atau takut nanya hanya karena gua sungkan sama orang yang mau gua tanya. Karena lebih tua lah, karena takut dianggap bego, karena posisi/ hierarki (dalam hal apapun) yang ditanya lebih tinggi lah, takut ngeganggu lah atau apapun. Padahal kalo dipikir2 lagi sih ga ada orang yang bakal keberatan hanya sekedar ditanya hanya saja kita memang dituntut untuk bisa kreatif membawakan pertanyaannya. yang penting cara nanya nya sih menurut gua.

tema / isu pertanyaan yang dibawa. itu jadi alesan gua yang kedua. Untuk ini bener tergantung sama pribadi kita. Inilah saat kita dituntut untuk bijak sebagai pribadi untuk memilah milah. Hal apa saja yang memang pantas untuk ditanyakan, isu apa yang pantas di jadikan pertanyaan, dan yang baru gua simpulkan adalah bahwa pertanyaan merupakan cara untuk berbagi informasi, jadi definitely pertanyaan bukan tools untuk usil nyampurin urusan orang lain (ade gua bakal nyebutnya rempong) tapi tools untuk bahas topik bersama (topik bakal menjadi topik bersama apabila semua yang terlibat sepakat untuk membuatnya jadi topik bersama). Nah jadi hebatnya "pertanyaan" adalah ini bisa dibuat untuk nilai orang juga. Some say that a smart people is not the one who knows all the things but the one who know how to ask.... and i do believe that statement.

Ya... cuman karena males aja. Alesan ini juga sangat memungkinkan untuk orang g mau nanya. Simple banget sebenernya karena ini cuma masalah mau atau nggak. terus terang aja gua sangat sering males nanya karena memang gua cenderung solitaire ( yang ini sedang di adaptasi kan hu hu hu maaf kan saya teman teman ), dan mungkin ada orang lain juga yang sama dengan alesan beda, mungkin bisa karena ga mau repot dan mendingan cari sendiri, atau cenderung asik dengan dirinya, ga mau repot dengan segala bentuk encounter atau interaksi, atau mungkin juga self oriented (g harus selalu in a bad way ya ini)..... hadeuh kenapa gua kaya kesindir ya dengan point2 itu heu heu... gaswat!!! tolong fajar Ya Allah...!!! (logat baim)

Yang terakhir ini menurut gua menjadi alesan yang paling ngena kenapa orang ga mau nanya dan this point become a flashback also for me. Terkadang orang ga mau nanya karena pada dasarnya dia ga siap dengan jawabannya atau konsekuensi dari jawabannya, regardless sebenernya pertanyaannya itu sebenernya mengenai hal ecek2 apa nggak.... semuanya sama!! Ada banyak orang memilih untuk berada di posisi tidak tahu hanya karena dia g siap ama jawabannya. Contoh klise (dan entah mengapa gua langsung kepikiran contoh ini...) adalah istri yang dengan sengaja mengambil posisi tidak tahu dengan membatasi informasi kepada dirinya padahal suaminya beneran selingkuh... see?????

Wish to have the ability to just push and spit it out
 Yah pokoknya itu lah pandangan gua mengenai ini.... memang terlalu banyak nanya atau selalu nanya hal2 g peting itu akan menjadi sangat annoying (tiba tiba teringat beberapa orang hahahaha astaghfirullah... mudah2an gua g termasuk seperti ini :-p) tapi lets not stop right there and stretch electrocute ur neurons more. dengan menjadi lebih pintar dan wiser, when u just ask, u strecth ur possibility of having what u r aiming for. the question is... How bad u want a thing that u willing to push the question and just ask..... universe is a mystery and there'r some big chances that u would get the things that u wouldnt thought would be delivered just because u simply ask.

But now here comes the big simple question.... do you really know what u want when u r being challenged back with the question " i will definitely granted ur 1 wish. So just simply tell me what is 1 thing that u want and thats it? " .... Bingung kan lo!!!!.... Hhhhhhhh typical HUMANS... hahahaha

Senin, 28 Maret 2011

Random thought....

Salamualaikum..!!!!!!!!

hmmmm.... hadeuh yang ini gua ga tau mau nulis spesifik di yang mana.. tapi gua punya perintilan - perintilan yang kepikiran di otak gua which one to another doesnt have any connection (mungkin ada si.. tapi baca ajalah.. liat aja ntar). Dan dilatarbelakangi oleh itu juga makanya gua ngasih judul RANDOM THOUGHT. Pokoknya apa yang kepikiran langsung gua tulis (mudah mudahan lagi g kepikiran yang aneh aneh heu heu heu *heu heu heu muka mesum...HALAH!!!!)

............ @_@  .... bingung gua mau mulai dari mana

OK lah lets start by one point to another:
  • For this point i would like to say thank you again for my friend Rangga (ranggasudisman.wordpress.com). Seperti yang sudah diduga sebelumnya, gua ama dia paaaaassssssti beda pendapatnya!!! cuman masalahnya beda pendapat ini ga bisa diganggu gugat euy!! lo baca aja comment dia di entri gua "RGA034!!!verfikasi yeuh.." itu bener bener problemnya ada di where u choose ur standig spot to get a point of view. Kita argumen segimana rupa ampe gua dapet Jessica Alba juga ga akan ketemu2 sampai dapet 1 pendapat bulat, karena gua ngambil panggung ujung kanan nah dianya yang ngambil panggung ujung kiri... ini serta merta hanya supaya ga ada yang saling ngalangin jadikan masing2 dapet the best view...                                                                        Cuman gua seneng aja men!! masalahnya dengan ada perbedaan ini, 1 issue bisa di kupas menyeluruh... segala sesuatu selalu ada 2 possibilities and the best chances the possibilities are 50 50 and when it comes, both are just as important as it is. nothing more nothing less.. G mungkin ada yang sempurna, selalu harus ada fungsi korektif.  But on the other hand, sometimes u just have to help. Kasarnya, G mungkin Drew Barrymore bisa se-that cute and that popular itu, kalo sebelumnya g di putusin ama gua dulu ...........(Lupakan bahwa anda pernah membaca kalimat terakhir dari paragraph ini -_- ) 
    Orang terlalu baik pasti akan ketipu, orang curigaan g pernah dapet pahala :-) 

  •  Nah yang ini ter-trigger oleh postingan terbarunya temen gua yang sama. Masalh pendidikan udah blunder banget lah di Indonesia. Menurut gua, produk pendidikan indonesia dimasa akhir orde baru sampai saat ini masa reformasi (terlepas dari masalah perpolitikan dari masing2 orde), sudah terjebak dengan kapitalisme yang didasari oleh semangat konsumerisme. Bahasa sederhananya adalah, terjebak dengan semangat gimana caranya bisa punya modal ijazah yang diakui supaya kehidupan didepan lebih gampang. Gua g masalah dengan tujuan untuk mencari masa depan yang lebih gampang karena pada hakikatnya ya itulah manusia... selalu berpikir untuk membuat kehidupan jadi lebih mudah, makanya ada teknologi dengan level sampai saat ini. Namun yang jadi permasalahan buat otak gua yang kecil ini dan semangat juang gua yang masih lebih kalah terang dengan lilin yang ditiup angin sepoi sepoi adalah semangat konsumerismenya. Gua sendiri masih percaya dan sedang mengejar & belajar untuk mencapai tahap bahwa kehidupan akan lebih mudah apabila kita senang ngejalaninnya bukan semangat konsumerisme yang menyatakan bahwa kemampuan membeli menentukan lo seneng apa nggak. hadeuh... yang ini sendiri gua masih belajar!!! gua ngadepin ini masih kaya abg labil aja yang masih gampang terpengaruh.                                                                                                                    Gua g bilang bahwa pendidikan Indonesia gagal karena pada kenyataannya kalo diaduin di international forum, seminar, atau olimpiade2-an, toh Indonesia selalu dapet kemenangan dengan posisi yang mantep (terutama di forum atau seminar international, gua pribadi berpendapat orang muda indonesia bisa menang karena pada kenyataannya secara cultural kita lebih sering terexposure dengan konsep kemasyarakatan dan nilai2 yang berbeda di dalem negara kita sendiri). Namun yang paling bermasalah menurut gua sih adalah sistem pendidikan kita (sekali lagi SISTEM, gua g menyalahkan pihak tertentu) sudah melupakan its main and basic concept.                                                                                 Entah berapa orang masih inget Ki hajar Dewantara (itu loh orang yang ada di uang 20rb-an yang dulu CMIIW), tapi doski yang gua yakin ga bisa mengenal Plato, Aristoteles, Confusius, karena berasal dari generasi yang berbeda, dan tanpa harus sekolah filsafat seperti Dian Sastrowardoyo , ya kan mbak Dian ya?? (sangat yakin bahwa Dian Sastro akan membaca Blog ini), doski bisa mengedepankan 3 pilar utama sebagai konsep mencerdaskan kehidupan bangsa yang datangnya itu just right on out backyard. Konsep itu adalah :
  1. Ing Ngarso Sing Tulodo (At the front, positioning as the one who leads and confidence as the role model)
  2. Ing Madya Mangun Karso ( In the middle, taking the role to develop and strengthening the surrounds)
  3. Tut Wuri Handayani ( At the back, pushing the effort to support each position functioning its own to the maximum)                                                                                                                            (eDassssss gaya urang euy; red. WOW ini gua???!!) Dan pendidikan dengan bijaknya diposisikan untuk mengambil peran yang ke-3. Basically... bahwa pendidikan di Indonesia, is suppose to be designed to make us, as the people of the country, feel comfortable of choosing its position among the society on our productive age. Nah pertanyaannya balik lagi ke kita masing masing!!! apakah kita, dengan pendidikan yang sudah dienyam (regardless how good or how bad ur score was), sudah merasa nyaman dan sudah merasa mengambil peran yang tepat di masyarakat? Gua... mengucapkan selamat kepada yang sudah in my most sincere way that a human could possible kare itu g gampang euy (dan pasti ada diantara kalian karena kalo g gitu masyarakat ga akan jalan)... gua sendiri masih dalam proses iuntuk meyakinkan diri gua dalam mengambil posisi.
 
Gua rasa ini yang paling pas buat visualisasi dan mendukung opini gua :-p




  • Nah yang ini aga yang paling mengganggu nih. Gua seorang muslim dan gua mau shout A MUSHOLLA SHOULD NEVER LOOKED LIKE THIS!!!!! 
ini di ITC Kuningan!!!!!!!!!!!
idih.... males banget dah... for the musholla alone.. gua g recommend ini tempat. Ok.. beribadah itu memang menurut gua harus dipercaya sebagai kebutuhan kita as a human being!!! bukan sebagai kewajiban. namun... memang masih banyak saudara kita termasuk GUA masih meniti karir untuk mencapai level itu. Nah kalo musholla aja kaya begini gimana kita bisa melepas konsep ibadah sebagai kewajiban?? instead of kebutuhan.. Nah untuk ke tempatnya aja harus memaksakan diri. Sifat dari kewajiban adalah memaksakan diri untuk melakukan hal wajib tersebut.
Ok gua kasih masukan... sebenernya ini hubungan sebab akibat yang berbentuk mata rantai saling menyambung. Which is at the end it would be a win win soljution. pertama Kalo musholla bagus, nah yang males sholat itu setidaknya akan tertarik untuk ke musholla untuk sekedar ngadem2. Nah mungkin pas pertama dia cuman tidur. Tapi tu muka mau ditaro dimana kalo ada yang solat dan kitanya masih dableg tidur.. nah pasgti kan dari rasa malu dia bakal "kepaksa" sholat which is better than ga sholat. Nah terus akan terus terpola, kalo pengen istirahat enak, itu tempatnya di musholla which is tiketnya / pembenarannya harus sholat dulu, supaya kita ke mushola ada pembenaran. nah dimulai dari niat sekedar ngadem2 dan memenuhi prasyarat ngadem, opportunity untuk beralih konsep dan pergeseran nilai akan lebih terbuka sampai akhirnya dia merasa bahwa sholatlah yang jadi kebutuhannya. Nah konsep gampang.. si management tempatnya dapet pahala sekalian berda'wah nah orangnya juga jadi rahjin sholat!!!!
Yaelaa..... gini aja mesti di postingin dulu!!! tapi yang lebih GUO***K nya lagi... kita nya mau lagi desediain tempat kaya begini. malah si pegawai sok2 nyembunyiin managernya karena mau di complainb masalah tempat sholat.... geeeeeeee its SOOOOOOO annoying!!!

haduh... entri gua diakhiri dengan perasaan emosi gini!!!!!!! muke giiiillleeeee.....!!!!!

Jumat, 25 Maret 2011

RGA034!! verifikasi yeuh..

Salamualaikum....!!!!!

Buenos tardes... khusus untuk entri yang inni gua dedikasikan buat temen gua nih.. Namanya Rangga dan keberadaannya sekarang sedang di Jepang.. (gaya nya si eta).

Jadi ceritanya begini.. Rangga ini kebetulan baca postingan ke 2 gua.. "how UN works & law point of view of religion". Nah hasil dari baca postingan itu dia posting juga di blognya (ranggasudisman.wordpress.com) karena memang ada beberapa hal yang nggak ngena ceunah di hatinya (udah biasa ini mah.. dan bakalan rame jigana).
ok.. kita coba elaborate dalam point - point:
  • Mengenai UN, pandangan beliau adalah bahwa kelaparan (yang gua jadikan contoh kasus) adalah hal yang juga disebabkan oleh negara2 yang mengukuhkan diri sebagai dewan keamanan. Jadi kasarnya kenapa kita harus mengistimewakan pihak yang memanipulasi keistimewaannya.. Gua setuju bahwa most likely, sejauh kemampuan analisa gua dan info yang gua punya, (pandangan subjektifnya adalah bahwa) negara tersebut memang dengan hebatnya (tanpa melihat caranya dan skala lingkaran pengaruh mereka) mampu mengukuhkan sistem mereka dimana mereka membuatnya sebagai sistem global benar benar terattach dengan sistem mereka (untuk ini gua tepuk tangan buat Mr. Soros) dan membuatnya sebagai bentuk kolonialisme modern.                                                                                                    Nah, bagian yang paling menyenangkannya adalah, tulisannya Rangga buat gua jadi mikir (lagi2 dengan watt gede) mengenai posisi UN dan gua tetap menganggap pendapat gua untuk point 1 ini valid (ini untuk gua ya.. tidak memaksakan kesetujuan kalian kalian). Gua berkesimpulan bahwa UN merupakan organisasi kemanusiaan yang entah benar atau tidak (tapi gua lebih memilih untuk percaya) bahwa tujuan utamanya adalah isu kemanusiaan. Kalo udah ngomong kemanusiaan artinya tujuannya adalah untuk menyambung nyawa manusia dengan mengesampingkan keyakinan politik asal tujuannya tercapai. dengan begitu gua dengan mantap bahwa UN adalah organisasi lobby (dengan bahasa kasar: organisasi oportunis untuk mencapai tujuannya --> kebetulan UN tujuannya humanisme ita yang gua pilih untuk percaya).                                                                                                                             Korelasi nya dengan point di blog gua sebelumnya itu adalah bahwa gua hanya berpendapat untuk ngeliat UN dari point of view ini (diilustrasikan dengan contoh): misal di kerajaan ada Raja yang nyebelin banget! pokoknya pemerintahannya amit amit deh! Nah gua adalah sebagai UN kebetulan ngeliat di daerah sebelah kerajaan itu ada sekeluarga udah laper mampus yang kalo dibesokin lagi udah pasti mati. Gua ini sebenernya orang luar dari kerajaan maupun keluarga itu yang kebetulan kenal sama masing masing pihak. Karena gua kasian ama keluarga itu yang besok pastimatikalo g makan makanya gua namu ke rajanya baik baikin, muji2 dikit, ber haha hihi najis ama rajanya padahal gua sendiri sebel mampus ama rajanya. Tapi, gua g peduli itu raja gimana jahatnya, atau gimana caranya waktu kemaren kemaren dapet kekayaannya, atau mungkin kekayaannya itu didapet dari nyuruh keluarga laper itu kerja rodi, yang penting SEKARANG gua bisa dibekelin makanan yang disuguhin kegua pas bertamu, supaya gua bisa ngasih makan keluarga laper itu SEKARANG, karena kalo ga di kasih makan SEKARANG, besoknya keluarga itu udah mampus.                                                                             Sebenernya gua sendiri sebagai orang yang dateng dari negara G20 berharap dewan keamanan itu g ada biar lebih adil lah...dan seperti yang dibilang dalam blog gua yang sebelumnya juga... sistem mereka sekarang udah g se stabil itu, gua berharap ada kelompok yang sudah berani maju dengan sistem solusi tapi harus yang siap dan established... gimana caranya, ya... mulai dikembangin lah toh sistem mereka juga dikembangin sedikit sedikit sampai akhirnya jadi jaring laba - laba yang mantep attachmentnya. hehe... mudah mudahan sis sistem Syariah yang bener bener syariah bisa perform... AAMIIIIIINNNN
viva la vida for people of the world

  • Nah kalo yang nomor dua sih... kayanya memang kesalahan diksional gua ga.. instead of bilangnya sebagai cara pandang hidup, kayanya memang lebih pantes kalo disebut sebagai "the way of life" cara menjalani hidup!.
Hadeuh.... lagi lagi watt gua yang kepake gede......... ---______---"

Rabu, 23 Maret 2011

Beli HP..... akhirnya!!

Salam All..!!!

Seperti kebanyakan orang di Indonesia (at least at the places i live most), gua berkecenderungan untuk memiliki 2 handphones. Justifikasinya adalah bahwa gua merasa perlu untuk memisahkan komunikasi antara hal yang sifat nya "profesional + being socialize dengan" apa yang disebut personal. Kalo gua pikir2, mungkin ini namanya bentuk which cultural value (gua bicara sebagai orang sebagian besar terpengaruh oleh budaya dataran jawa) is represented into contemporary and modern way dimana sebagai masyarakat indonesia (lagi lagi gua bicara sebagai orang yang banyak terpengaruh budaya dataran jawa) sangat suka untuk menjaga kelompoknya yang dianggap memiliki kedekatan personal atau kedekatan preference (no matter what the preference is). Atau sebenernya mungkin juga sih ini semata mata hanya merepresentasikan manusia sebagai makhluk yang pada dasarnya senang berkelompok.

Despite of what ever it is, akhirnya kemaren gua beli HP baru (yang abal2 doang si) untuk memenuhi kecenderungan tersebut karena HP gua dua duanya rusak bersamaan. yang satu bener2 rusak yang satu udah ga bener lah audionya (yang kedua masih tetep dipake).

HP gua yang ber-operasi (kiri yg udah batuk2, kanan yg gua beli)

Nah, yang menarik adalah pas proses transaksi sedang berlangsung. Disitu gua belajar bahwa pada dasarnya komunikasi itu sangat mudah dilakukan apabila 2 hal terpenuhi oleh masing - masing pelaku komunikasi yaitu kepentingan yang saling mendukung (g perlu sama) dan kenyamanan masing masing (biasanya diwakilkan dalam bentuk ada yang nemenin). Kalau 2 hal ini tercapai pastinya si komunikasi yang diharapkan tercapai karena masing masing sudah pada level compromisenya jadi g ada yang namanya pemaksaan pengambilan maximum advantages. Setidaknya itu yang kemaren gua rasakan karena pada akhirnya gua dan 2 temen gua menutup transaki dan si pramuniaga (jiaahh.....) melepas 3 handphone dari tokonya.

2 teman gua yang juga berkepentingan membeli hp 



Maka, derivative conclusion-nya adalah bahwa gua menganggap komunikasi itu bukan hal yang bisa dipaksakan tapi yang bisa diusahakan adalah bagaimana menemukan 2 hal yang udah disebutin terpenuhi dan seberapa gigih usahanya dan kalo ga ketemu juga memang bukan suatu kesalahan karena kita g bisa memaksakan kepentingan orang tapi kita bisa menjadi pintar untuk menemukan titik temu. Mungkin inilah yang dikejar sama orang2 yang belajar KOMUNIKASI... skill of finding what interest meets 2 parties..

Jadi .... mau berkomunikasi ???? carilah cara yang cocok masing2 :-)

Regards

Senin, 21 Maret 2011

How UN works & law point of view of religion

Salam....

Ahora es Lunes los veinte y uno en Marzo dos mill y once dan masih kepikiran obrolan - obrolan gua di hari Sabtu dan Minggu....

Seperti biasa, Si "sayah" punya misi dimana weekend itu adalah waktu dimana tidak ada rencana when i do what i wanna do and what i feel like to do in instant dan sabtu minggu kemaren adalah salah satunya. Weekend kemaren ga ada rencana waktu buat pulang... tapi ternyata Si Eneng  (lil sis. red) lulus dan sebagai kakak yang baik gua langsung pulang buat ngerayain (padahal kesal karena dia menepati janjinya buat lulu 3.5 tahun dan kesempatan dapet cicilan balik modal laptop HILANG!!!!!).

Tapi, tanpa mengesampingkan kebanggaan gua si Eneng bisa selamat dari "Bullying" kurikulum Indonesia, bukan kelulusan si Eneng yang mau dikedepankan dalam tulisan ini, tapi yang menarik adalah hasil obrolan dari kegiatan rutin gua kalo pulang ke Bandung (buat keributan di ngopdul bersama orang2 aneh which happens to be fun people called friends).

The scene crime for this conversation took place at Ngopdul Purnawarman (tempatnya itu di belakang gramedia jajaran seberangnya BEC recommended minus asep rokok). Obrolan selalu berawal dari saling menghina, saling menertawakan kesusahan masing masing dan saling benci dengan kesenangan yang didapat oleh yang lain (aliran Nikaism) which at the end we end up talking about how the UN works and the religious on indonesian's law point of view. Dari obrolan itu gua pribadi berkesimpulan sebagai berikut (dan gua gatel pengen share ini) :
  • Gua sependapat dengan info yang didapat dari Leni (mamahnya geng), bahwa saat ini memang ada yang namanya anggota dewan keamanan PBB. Like it or not and as inconvenient as it is mereka memang mendapat posisi itu didukung oleh peta kekuatan ekonomi mereka di dunia. Seperti organisasi manapun didunia ini, PBB sebagai organisasi membutuhkan biaya operasional untuk misi kemanusiaannya. Ada lebih dari 30 juta orang kelaparan didunia ini dan sistem perekonomian negara2 itu faktanya sampai sekarang masih menyokong supply pangan si FAO ke kantong2 kelaparan. Yes, indeed, their economic system is loosing their stability at the moment but so far their economic still influencing the economic system of half country in the world, yet the emerging economic countries such Brazil, India, even China or Rusia as an individual country, yang terkadang posisinya di dewan keamanan suka dianggap Pro Dunia masih berkembang dan blom bisa take over/ claim bahwa sistem mereka mampu support orang orang kelaparan ini bahkan mereka sendiri kadang jadi objeknya kelaparan.
  • Yang kedua adalah kita ngebahas gimana hukum indonesia melihat agama di Indonesia. Gua pribadi berkesimpulan bahwa yang disebut "berketuhanan" yang dijadikan prinsip dan identitas berbangsa di Indonesia (juga tercantum di Pancasila, UUD 45 alenia 4, dan pasal 29 ayat 1) sama artinya dengan memilih konsep ketuhanan antara 5 agama yang diakui oleh negara ( 6 kalo Kong Hu Cu, maaf kalosalah nulis, dianggap agama walaupun menurut gua itu sebenernya merupakan ajaran hidup). Jadi menurut gua di Indonesia ketika kita bicara ketuhanan akan secara otomatis bicara mengenai menganut agama, g ada yang namanya agnostic walaupun pada intinya agnostic masih percaya adanya Tuhan namun tidak mempercayai konsep agama.

Fiuh... gila deh bahasan gua agak berat yang ini!!! malahan gua g tau apa ini bisa dimengerti atau nggak... tapi yang jelas otak gua udah plong lah walopun untuk nulis yang ini watt nya agak gede huahahahahaha...Feel free to drop something bro and sis..

Salam

    Kamis, 17 Maret 2011

    Welcome Speech !!!

    Assalamualaikum....

    Well finally after centuries of thoughts and the worries of "there are lots of things to catch up if am joining", akhirnya diputuskan juga blog ini untuk di mulai.

    Gila!!! ini emang telat banget ngambil sikapnya. Disaat blog orang lain sudah menghasilkan uang dan Mark Elliot Zuckerberg yang cuman setaun umurnya lebih tua diatas gua berpikir untuk menjual facebook.com nya karena stress uangnya ngalir terus, gua baru yakin untuk menarikan jemari (majas personifikasi. red) gua diatas tombol laptop mengisi halaman ini. Well.... old proverb always says : " Better too late than never at all ", and sincerly believe every letter of it. Dan tentunya dilandasi oleh UUD 45 pasal 28 yang mendukung setiap individu untuk bisa berpendapat dan just speak their mind what ever the mind thinks about things. Otak kita kalo dibentangin luasnya bisa nyampe 4 lapangan tenis dan sayang kalo syaraf2 di dalemnya ga dialirin listrik buat mikir. Jadi gua benar benar berniat untuk unleash my thought using this. Kalo ada yang berkenan lets have a smart conversation, put ur comment and respect each other.. and the world peace which become the mission of miss universe organization will be accomplished.

    And at the end of my speech, i would like to say that people is blessed with the ability to think so it is a shame when a human ignore the ability. Things are there to be seen, to be thought, to be learned, to be analyzed, to be acknowledged, to be commented, to be discussed, even though its not always to be agreed. Thats why the word "respect" was put on dictionary.

    So HAVE FUN with ur thought.

    Salam